Kucing senantiasa menarik perhatian manusia dengan caranya tersendiri, seperti melalui perilaku mereka yang terkadang membuat orang tertawa. Kedengarkannya sangat menggemaskan dengan balutan bulu lembut di setiap incinya. Akan tetapi, disayangkan hewan lucu tersebut tidak luput dari bahaya beberapa jenis penyakit fatal.
Beberapa ekor kucing meninggal dunia akibat serangan penyakit. Kejadian miris semacam itu pastinya mengkhawatirkan bagi pencintanya, apalagi mereka yang telah menjadikannya teman setiap hari. Untuk Anda yang mencintai kucing, penting sekali untuk paham tentang ragam virus serta gangguan kesehatan yang bisa membahayakan si peliharaan sampai pada titik tersebut. Di bawah ini adalah beberapa detail berkaitan dengan aneka macam penyakit yang mungkin cukup parah dalam mengancam kehidupan sang kucing.
1. Distemper
Penyakit tersebut termasuk berbahaya dan sangat mudah tersebar. Penyakit distemper diakibatkan oleh
feline panleukopenia virus (FPV)
Virus tersebut akan bertindak untuk menghantam sel darah merah di sumsum tulang, usus, kulit, serta sel punca.
Setelah virus merusak tubuh si kucing, hal tersebut dapat menyebabkan tanda-tandai seperti mual berulang, kekurangan darah atau anemia, serta gangguan pencernaan dengan frekuensi buang air besar yang meningkat dan hilangnya selera makan. Apabila virus menjangkiti area usus, umumnya kucing akan mengalaminya diare secara persisten. Virus jenis ini sangat bandel hingga bisa bertahan meski kondisi lingkungannya tidak baik sama sekali.
Wow, hanya membayangkannya saja sudah terlalu menakutkan, apalagi jika virus tersebut menjangkiti kucing peliharaan kita. Maka dari itu, lebih baik lindungi kucingmu dari penyakit distemper dengan melakukan vaksinasi terlebih dahulu.
Langkah paling efektif untuk mencegahnya adalah melalui vaksinasi rutin. Anak kucing bisa mulai divaksin saat berusia antara 8 hingga 10 minggu. Untuk memastikan keberlanjutan kondisi kesehatannya, lakukan booster vaksin satu bulan setelah yang pertama. Sedangkan bagi kucing dewasa (di atas 6 bulan) yang belum pernah mendapatkan vaksinasi sebelumnya, disarankan untuk menjalani proses tersebut secara tahunan dan ulangi setiap tiga tahun sekali.
2. Feline infectious peritonitis
Kucing yang kelihatannya sehat belum tentu betul-betul dalam kondisi fit lho. Penting untuk melakukan pemeriksaan medis secara berkala. Virus tertentu bisa jadi tak memperlihatkan tanda-tanda sama sekali, seperti halnya penyakit ini.
feline infectious peritonitis (FIP)
Kebanyakan kucing yang terinfeksi virus tersebut tidak memperlihatkan tanda-tanda penyakit, namun virus itu masih bertumbuh di dalam tubuh mereka.
Virus umumnya dimulakan dengan perkembangan pada faringe dan usus halus sebelum merambat ke paru-paru serta lambung. Apabila kucing peliharaanmu memperlihatkan tanda-tanda seperti batuk-batuk, air mata melimpah, cairan mengalir dari hidung, diare, lesu, dan penurunan bobot tubuh, maka bisa jadi kucing tersebut telah terinfeksi penyakit FIP. Ironisnya, pencegahan dalam bentuk vaksinasi masih belum dapat dilakukan untuk mencegah serangan virus ini.
Berikut beberapa tindakan yang bisa diambil untuk melindungi kucing Anda: pastikan selalu menjaga kebersihan kandang serta perlengkapan makannya. Lakukan pembersihan secara menyeluruh menggunakan sabun atau disinfektan pada kandang, area buangan kotoran, dan wadah makanan. Selain itu, beri obat-obatan yang telah ditentukan oleh dokter hewan sesuai anjuran dan keperluan si kucing tersebut.
3. Leukemia
Siapakah yang mengatakan bahwa leukemia hanyalah bisa menjangkiti manusia? Kucing lucu pun berpotensi terkena leukemia atau kanker loh. Penyakit ini bersifat menular dan diakibatkan oleh Virus Leukemia pada Kucing (FeLV). Diyakini bahwa virus tersebut merupakan penyebab utama kematian kucing lebih banyak daripada penyakit-penyakit lainnya.
Virus leukimia bakal merusak sistem imun kucing sehingga menyebabkan anemia, lumpuh, otot melemah, buta, serta penurunan daya tahan tubuh. Penyebarannya bisa terjadi hanya melalui pertukaran cairan badan atau gigitan, dan mudah sekali menjangkiti antar kucing lainnya.
Kebanyakan kucing yang menerima suntik vaksin terhadap virus tersebut adalah hewan peliharaan dengan kebiasaan berada di luar ruangan lebih banyak serta kurang memperoleh perhatian seperti kucing dalam rumah. Usia dan status kesehatannya pun dipertimbangkan saat akan disuntikkan vaksin.
4. Sistem pernapasan kompleks
Virus feline viral rhinotracheitis atau FHV-1 merupakan sumber primer untuk masalah pernafasan pada kucing. Penyakit ini umumnya mempengaruhi rongga hidung dan faring kucing, menyertakan tanda-tanda seperti batuk-batuk, pilek, iritasi konjunctiva, serta sekret dari mata ataupun hidung. Akan tetapi, kondisi serius dapat terjadi di mana hewan tersebut mungkin akan merasakan kesulitan saat bernapas.
Kucing yang telah terserang infeksi saluran pernafasan umumnya bisa cepat menyebar kepada hewan sejenis lainnya. Hewan-hewan tersebut memancarkan butiran-butiran patogen melalui cairan ludah ataupun lendir berasal dari rongga hidung serta mata mereka. Mengantisipasi penyebaran virus ini seringkali dimulai dengan memberikan vaksin untuk FHV-1 dan FCV. Vaksinasi diberikan ulang tiap tahun setelah suntikan awal.
5. Flu kucing
Influenza merupakan gangguan yang paling umum dialami oleh kucing, terlebih lagi ketika musim penghujan datang. Ini disebabkan oleh campuran beberapa jenis virus seperti herpesvirus atau calicivirus. Gejalanya meliputi bersin secara kontinyu, demam, hilang selera makan, lesu, batuk, serta mata memerah dan mengeluarkan air. Biasanya setelah tujuh hari, gejala-gejala tersebut akan mulai mereda dan seekor kucing pada umunya dapat pulih sepenuhnya dalam waktu antara 2 sampai 3 minggu.
Seperti halnya kasus-kasus lain, vaksinasi merupakan langkah optimal guna melindungi kesehatan kucing. Agar infeksi tidak menyebar kepada hewan peliharaan lain, pastikan selalu membersihkan tangan menggunakan sabun setelah menyentuh kucing yang sedang mengalami gejala flu sebelum berinteraksi dengan individu kucing lainnya.
Menyediakan lingkungan serta nutrisi yang baik bagi kucing merupakan cara kita merawat dan melindungi makhluk lainnya. Bagi para penggemar kucing, pastilah mereka ingin hewan kesayangan berbulunya tetap bugar dan bertahan lama. Salah satu langkah efektif dalam mencapai tujuan tersebut ialah dengan melakukan pemberian vaksin guna mencegah timbulnya beberapa jenis penyakit.