Wednesday, April 30, 2025
HomebuildingsPuluhan Bangunan Ilegal di Subang Runtuhkan, Lokasi Penyelundupan.

Puluhan Bangunan Ilegal di Subang Runtuhkan, Lokasi Penyelundupan.


Newsinpo.com
– Pasukan bersama merobohkan sejumlah gedung tidak resmi di tepian jalan wilayah kebun karet Wangunreja yang terletak di Kecamatan Dawuan Kabupaten Subang. Bangunan-bangunan ini selain didirikan tanpa persetujuan, juga diruntuhkan guna mendukung program penebalan jalur Provinsi.

“Menurut Rencana, mengitari kawasan perkebunan karet Wangunreja akan dilebarkan sesuai dengan keputusan Bapak Gubernur serta tim dari instansi terkait,” ungkap Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpoldam) Subang, Indri Tandia, pada hari Minggu tanggal 20 April tahun 2025.

Dia menyebutkan bahwa pembongkarannya berlangsung selama dua hari, mulai Sabtu (19/4/2025). Pada hari pertama, kegiatan itu diketuai oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi serta Bupati Subang Reynaldy Putra Andita Budi Raemi.

Belum sampai dua hari, sekitar puluhan personel bersama-sama dari Satuan Polisi Pelabuhan Daerah Subang serta Badan Pertamanan dan Pemadatan Ruang Provinsi Jawa Barat melanjutkan kegiatan penggusuran mereka. Untuk meningkatkan efisiensi dalam proses tersebut, mereka pun mengoperasikan mesin berat.

Saat ini, pihak kelurahan setempat diketahui sudah menuntut agar gedung tersebut cepat kosong namun penduduk yang tinggal di sana tidak peduli. “Ada beberapa penolakan tetapi itu tidak signifikan dan mereka siap menerima semuanya,” katanya.

Berdasarkan informasi dari pihak yang berwenang pada tahap awal, ada sekitar 35 struktur bangunan yang perlu diperbaiki atau ratakan di area itu. Pada hari Minggu hingga sore, Indri mengungkapkan bahwa sudah ada 24 gedung yang berhasil dirobohkan dan sisa-sisanya direncanakan untuk dikosongkan dengan sukarela oleh para pemiliknya sendiri.

Menurunya, Struktur setengah tetap di area itu kebanyakan berfungsi sebagai tempat bisnis seperti restoran dan kedai. Namun, sebagian dari mereka diyakini pula menjadi lokasi praktik prostitusi tersembunyi.

Usaha hiburan tidak senonoh ini pun terbongkar setelah Gubernur mengidentifikasi beberapa wanita penari serta ruangan-ruangan tidur di tempat tersebut. “Bangunan ilegal digunakan sebagai lokasi keramaian gelap (prostitusi) karena keberadaan para wanita. Hal itu yang membuatnya marah,” jelas Indri.

Kompensasi

Meskipun telah melanggar peraturan, pemilik serta penduduk pada gedung pembohong tersebut masih diberikan ganti rugi oleh pihak yang berwenang. Oleh karena itu, mereka dengan rela meninggalkan tempat tinggal dan juga dengan senang hati merobohkan struktur bangunan mereka sendiri.

Selain dampak negatifnya, adanya bangunan liar di kawasan perkebunan karet ini ternyata memiliki beberapa keuntungan. Beberapa penduduk setempat menyebutkan bahwa mereka dapat memperoleh penghidupan secara halal melalui penjualan sate maranggi dan es kelapa muda.

Bagi para sopir yang melewati area itu, gedung-gedung tersebut berfungsi sebagai titik istirahat dalam perjalanannya. Kehadirannya pun dikatakan mampu mereduksi atmosfer menakutkannya pada jalur perkebunan karet yang sunyi serta kurang memiliki pencahayaan yang memadai.

Saat yang sama, Bupati Subang Reynaldy Putra menginginkan agar kawasan perkebunan karet Wangunreja teratur dan terencana dengan baik.

“Bagi para pedagang yang terpengaruh, akan ada ganti rugi serta lokasi yang lebih rapi dan teratur. Banyak masalah yang kami selesaikan secara bertahap, semoga insya Allah kita dapat menyelesaikannya satu per satu untuk kemajuan Subang,” ujarnya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments